Sabtu, 28 Januari 2017

Penjelesan lengkap Mengenai Puisi


PUISI

Pengertian
Puisi adalah bentuk karya sastra yang memakai kata – kata yang indah serta kaya arti. Di Indonesia, puisi sebagai bentuk dari kesusastraan yang paling tua, yang terdiri dua periode, menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia. Periode itu yakni puisi classic Indonesia serta puisi moderen Indonesia. Masing – masing bisa diterangkan seperti berikut.
Puisi moderen Indonesia, dimana puisi yang dihasilkan, tanpa memerhatikan bait, irama, baris, serta rima. Puisi ini mengandung dua unsur pokok yakni susunan fisik serta susunan batin.
Susunan fisik dalam puisi moderen Indonesia, terkait dengan pilihan kata atau diksi, bhs figuratif atau majas, serta citraan atau pengimajian adalah susunan kata untuk mengungkap pengalaman dari sensoris. Sedang susunan batin dalam puisi moderen Indonesia, terkait dengan hal – hal yang akan disibakkan oleh penyair yang terkait dengan perasaan serta situasi jiwanya.
Susunan batin meliputi suara serta situasi, topik, amanat, serta perasaan. Puisi classic Indonesia mempunyai ciri – ciri khusus yakni bhs yang dipakai dalam puisi, terikat dengan irama, matra, rima, serta membuatannya begitu terikat dengan larik serta bait.

Ciri-Ciri Puisi
1.     Dalam penyusunan puisi, unsur – unsur bahasa mesti dirapikan, diperindah, serta ditata sebaik-baiknya dengan memerhatikan irama serta bunyi.
2.     Bahasa yang dipakai berbentuk konotatif.
3.     Dalam puisi ada pemadatan dari seluruh unsur kemampuan bahasa.
4.     Puisi mengungkap fikiran serta perasaan dari penyair berdasar pada pengalaman serta berbentuk imajinatif.

Unsur-Unsur Puisi
1.     Diksi
Diksi adalah satu penentuan kata yang pas dalam puisi. Pilihan kata yang pas, akan menghidupkan situasi, perasaan, serta keindahan dari puisi.
Pemilihan Diksi dibagi menjadi :
a. Kata konotasi (kata kiasan)
b. Kata Lambang/Simbol (benda, warna dll)
2.     Majas
Majas adalah suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai bhs kiasan untuk bikin puisi terlihat indah serta menarik. Bhs kiasan mempunyai tujuan untuk mengemukakan otomatis tentang arti yang disebut oleh pengarang puisi.
3.     Rima
Rima adalah satu pengulangan bunyi yang berselang, baik didalam larik sajak ataupun pada akhir larik di sajak. Pengulangan bunyi ini ditujukan untukmenambah nilai merdu dari puisi. Maksudnya adalah untuk memberi dampak pada suara serta suasana yang disebut dalam puisi itu.
Contoh pemilihan rima :
Asonansi = bila tiba, canda tawa, dll. (Akhiran vorkal)
Desonansi = compang camping, mondar mandir, dll. (Akhiran konsonan)
Aliterasi = gema gelambang guruh gemuruh. (Huruf depan yang sama)
4.     Citraan (imajinasi)
Citraan dipakai untuk memancing imajinasi dari pembaca. Pengarang puisi bakal memakai kata yang bisa dipakai untuk mengungkap pengalaman imajinasinya. Kata – kata yang dipakai itu memberi kesan – kesan pada panca indra untuk pembaca. Type – type citraan dalam puisi, yakni seperti berikut : citraan pandang, citraan dengar, citraan rasa, serta citraan kecap.
5.     Amanat
Adalah pesan yang akan di sampaikan lewat puisi. Pesan itu menginginkan di sampaikan oleh pengarang pada pendengar atau pembaca puisi. Pesan – pesan yang terdapat dalam puisi, biasanya di sampaikan dalam ungkapan yang tersembunyi.
6.     Musikalitas Puisi (Nada)
Musikalitas puisi adalah sikap yang diperlihatkan penyair pada pembaca lewat satu puisi. Nada itu bisa berwujud, diantaranya merayu, mencaci, merengek, mengajak, serta menyindir.

Jenis-Jenis Puisi
ada beragam puisi yang berkembang sekarang ini. Puisi – puisi itu yakni :
1.     Puisi Lama
Puisi lama disebut sebagai puisi terikat. Puisi lama adalah puisi yang di ciptakan pada saat sebelum pujangga baru terikat oleh ketentuan – ketentuan. Ketentuan yang disebut yakni jumlah baris dalam bait, jumlah kata dalam baris, serta jumlah suku kata ataupun rima.
1)     Pantun
Pantun adalah satu diantara puisi lama. Pantun mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a.      Satu bait terbagi dalam empat baris.
b.     Baris pertama serta baris ke-2 adalah sampiran.
c.      Satu baris terbagi dalam delapan s/d dua belas suku kata.
d.     Bersajak a – b – a – b.Baris ketiga serta baris ke empat adalah isi.
2)     Syair
3)     Syair adalah jenis puisi lama yang datang dari daerah Arab. Ciri – ciri dari syair, yakni seperti berikut :
a.      Satu baris ada delapan s/d dua belas suku kata.
b.     Satu bait terbagi dalam empat baris.
c.      Bersajak a - a - a – a
d.     Baris pertama sampai baris ke empat adalah isi
4)     Karima
Karima adalah pantun kilat. Karima mempunyai ciri –ciri seperti berikut :
1). Baris pertama adalah sampiran.
2). Baris ke-2 adalah isi.
3). Ada dua bari dalam satu bait.
4). Sajak a - a.
d. Gurindam
Gurindam adalah type puisi lama yang datang dari daerah Tamil atau India. ciri –ciri dari gurindam, yakni :
1). Baris pertama adalah sampiran.
2). Baris ke-2 adalah isi.
3). Puisi ini berisikan mengenai nasehat.
4). Mempunyai sajak a – a
5). Ada jalinan kausal pada baris satu serta baris dua.
6). Satu bait terbagi dalam dua baris.
e. Talibun
Talibun merupakan salah satu jenis puisi lama yang bentuknya mirip dengan pantun. Yang membuatnya mirip dengan pantun adalah terdapat sampiran dan isi, namun yang membedakannya adalah pada pantun jumlah baris umumnya 4 baris dan pada talibun lebih dari 4 (jumlah baris mulai dari 6 sampai 20 baris).
Talibun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). 6 baris/lebih (asalkan genap)
2). Bersajak a - b - c, a - b - c
3). Baris pertama sampai ke-3 merupakan sapiran
4). Baris ke-4 sampai ke-6 merupakan isi
f. Mantra
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaanya dalam masyarakat Melayu lada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak beterkaitan dengan adat dan kepercayaan (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib). Puisi mantra memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). Mengandung rima dan irama.
2). Mengandung kekuatan gaib.
2. Puisi Baru
Puisi baru dikenal dengan puisi moderen. Puisi ini nampak pada saat pujangga baru. Lalu dipopulerkan pada th. 1945. Ketika itu Chairil Anwar sebagai pelopor puisi baru. Lahirnya puisi moderen dilatarbelakangi oleh semangat dalam mencari kebebasan untuk bicara. Kebebasan itu tak terikat pada pola – pola estetika yang kaku ataupun patokan – patokan yang membelenggu diri seseorang penyair dalam bicara.
Puisi baru menurut bentuknya yakni :
1).Distikon yang terbagi dalam 2 baris untuk tiap-tiap satu bait serta biasanya bersajak sama.
2). Tersina yang terbagi dalam 3 baris dalam tiap-tiap satu bait.
3). Kuatrin yang terbagi dalam 4 baris dalam tiap-tiap satu bait.
4). Kwin yang terbagi dalam 5 baris dalam tiap-tiap satu bait.
5). Sekstet yang terbagi dalam 6 baris dalam tiap-tiap satu bait.
6). Septima yang terbagi dalam 7 baris dalam tiap-tiap satu bait.
7). Oktaf yang terbagi dalam 8 baris dalam tiap-tiap satu bait.
8). Soneta yang terbagi dalam 14 baris untuk tiap-tiap satu bait. Berasal dari italia.
Puisi baru menurut isinya yakni :
1). Balada, yaitu yang berisikan sebuah cerita.
2). Himne, yaitu yang berisikan mengenai ketuhanan (Tuhan).
3). Ode, yaitu yang berisikan kepahlawan.
4). Elegi, yaitu yang berisikan ratapan hati seseorang.
5). Epigram, yaitu yang berisikan ajaran hidup. 
6). Satire, yaitu yang berisikan sindiran.
7). Romance, yaitu berisikan kasih sayang.
3. Puisi Bebas
Puisi bebas adalah tipe puisi yg tidak memerhatikan ketentuan – ketentuan yang ada pada puisi. Puisi bebas tak akan mengutamakan pada pemakaian kata yang indah serta tak efisien.
Pengarang diijinkan untuk lebih ekspresif. Lewat cara memakai pilihan kata yang mempunyai arti. Puisi bebas tak mempunyai ketentuan dalam sajak yang disusun. Pengarang bebas pilih kata sesuai dengan kebutuhannya.
4.  Puisi Kontemporen
Puisi kontemporen adalah jenis puisi yang lahir paling akhir pada masa tahun 1970.an.
Ciri-ciri puisi kontemporen :
1). Penulisan bait, baris dan kata menyimpang penulisan puisi pada umumnya.
2). Terjadi kemacetan bunyi bahkan tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa tanda baca yang disejajarkan.
3). Mengulang kata dan mengulang frasa yang sama.
4). Kadang-kadang mencampur adukkan bahasa baku dan bahasa asing.
5). Sangat memperhatikan kemerduan bunyi.
Unsur-unsur yang menontol :
- Tipografi
- Enjambemen (sambung menyambung larik puisi)
- Parodi/kelakar (tidak sungguh-sungguh)
- unsur bunyi
Macam-macam puisi kontemporen :
A. Menurut bentuknya :
1). Puisi tanpa kata
2). Puisi mini kata
3). Kredo puisi (puisi mantra)
4). Tipografi
5). Puisi mbeling (lugu/awam)
6). Puisi konkrit
B. Menurut coraknya :
1). Puisi Naratif
2). Puisi Deskriptif
3). Puisi Dramatik
4). Puisi Humor
5). Puisi Lirik
C. Menurut penafsirannya :
1). Puisi Diafam (mudah ditafsirkan maknanya)
2). Puisi Prismatia (menimbulkan banyak penafsiran/ambigu)
3). Puisi Gelap (susah/sulit ditafsirkan)
4). Puisi abstrak (puisi yang maknanya tersembunyi dibalik kata-kata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar