Minggu, 29 Januari 2017

Kumpulan Soal UN Program Bahasa

Kumpulan Soal UN Program Bahasa :
2. Bahasa Indonesia
Soal UN Bahasa Indonesia 2014 :
(Belum tersedia)
Soal UN Bahasa Indonesia 2015 :
(Belum tersedia)
Soal UN Bahasa Indonesia 2016 :
(Belum tersedia)
1. Matematika
Soal UN matematika 2013 :
1). Paket 1
http://uppit.com/9xdd9vqyzcea

Soal UN Matematika 2014 :
(Belum tersedia)
Soal UN Matematika 2015 :
(Belum tersedia)
Soal UN Matematika 2016 :
(Belum tersedia)

3. Bahaasa Inggris
Soal UN Bahasa Inggris 2014 :
(Belum tersedia)
Soal UN Bahasa Inggris 2015 :
(Belum tersedia)
Soal UN Bahasa Inggris 2016 :
(Belum tersedia)

4. Antropologi
Soal UN Antrologi 2014 :
1). Paket 1
http://uppit.com/bym07vhvhr3f

5. Bahasa Prancis
Soal UN Bahasa Prancis 2016 :
http://uppit.com/3b8qqp2jrk0v

6. Sastra Indonesia
Soal UN Sastra Indonesia 2014 :
1). Paket 1
http://uppit.com/89c5ne4ac32n


Cara download :
1. Coppy dan paste link tersebut di Url.
2. Ikuti petunjuk.
3. Klik download.
Soal dikumpulkan dari sumber blog lain agar mudah mendownload khususnya untuk program bahasa.

Sabtu, 28 Januari 2017

Penjelesan lengkap Mengenai Puisi


PUISI

Pengertian
Puisi adalah bentuk karya sastra yang memakai kata – kata yang indah serta kaya arti. Di Indonesia, puisi sebagai bentuk dari kesusastraan yang paling tua, yang terdiri dua periode, menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia. Periode itu yakni puisi classic Indonesia serta puisi moderen Indonesia. Masing – masing bisa diterangkan seperti berikut.
Puisi moderen Indonesia, dimana puisi yang dihasilkan, tanpa memerhatikan bait, irama, baris, serta rima. Puisi ini mengandung dua unsur pokok yakni susunan fisik serta susunan batin.
Susunan fisik dalam puisi moderen Indonesia, terkait dengan pilihan kata atau diksi, bhs figuratif atau majas, serta citraan atau pengimajian adalah susunan kata untuk mengungkap pengalaman dari sensoris. Sedang susunan batin dalam puisi moderen Indonesia, terkait dengan hal – hal yang akan disibakkan oleh penyair yang terkait dengan perasaan serta situasi jiwanya.
Susunan batin meliputi suara serta situasi, topik, amanat, serta perasaan. Puisi classic Indonesia mempunyai ciri – ciri khusus yakni bhs yang dipakai dalam puisi, terikat dengan irama, matra, rima, serta membuatannya begitu terikat dengan larik serta bait.

Ciri-Ciri Puisi
1.     Dalam penyusunan puisi, unsur – unsur bahasa mesti dirapikan, diperindah, serta ditata sebaik-baiknya dengan memerhatikan irama serta bunyi.
2.     Bahasa yang dipakai berbentuk konotatif.
3.     Dalam puisi ada pemadatan dari seluruh unsur kemampuan bahasa.
4.     Puisi mengungkap fikiran serta perasaan dari penyair berdasar pada pengalaman serta berbentuk imajinatif.

Unsur-Unsur Puisi
1.     Diksi
Diksi adalah satu penentuan kata yang pas dalam puisi. Pilihan kata yang pas, akan menghidupkan situasi, perasaan, serta keindahan dari puisi.
Pemilihan Diksi dibagi menjadi :
a. Kata konotasi (kata kiasan)
b. Kata Lambang/Simbol (benda, warna dll)
2.     Majas
Majas adalah suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai bhs kiasan untuk bikin puisi terlihat indah serta menarik. Bhs kiasan mempunyai tujuan untuk mengemukakan otomatis tentang arti yang disebut oleh pengarang puisi.
3.     Rima
Rima adalah satu pengulangan bunyi yang berselang, baik didalam larik sajak ataupun pada akhir larik di sajak. Pengulangan bunyi ini ditujukan untukmenambah nilai merdu dari puisi. Maksudnya adalah untuk memberi dampak pada suara serta suasana yang disebut dalam puisi itu.
Contoh pemilihan rima :
Asonansi = bila tiba, canda tawa, dll. (Akhiran vorkal)
Desonansi = compang camping, mondar mandir, dll. (Akhiran konsonan)
Aliterasi = gema gelambang guruh gemuruh. (Huruf depan yang sama)
4.     Citraan (imajinasi)
Citraan dipakai untuk memancing imajinasi dari pembaca. Pengarang puisi bakal memakai kata yang bisa dipakai untuk mengungkap pengalaman imajinasinya. Kata – kata yang dipakai itu memberi kesan – kesan pada panca indra untuk pembaca. Type – type citraan dalam puisi, yakni seperti berikut : citraan pandang, citraan dengar, citraan rasa, serta citraan kecap.
5.     Amanat
Adalah pesan yang akan di sampaikan lewat puisi. Pesan itu menginginkan di sampaikan oleh pengarang pada pendengar atau pembaca puisi. Pesan – pesan yang terdapat dalam puisi, biasanya di sampaikan dalam ungkapan yang tersembunyi.
6.     Musikalitas Puisi (Nada)
Musikalitas puisi adalah sikap yang diperlihatkan penyair pada pembaca lewat satu puisi. Nada itu bisa berwujud, diantaranya merayu, mencaci, merengek, mengajak, serta menyindir.

Jenis-Jenis Puisi
ada beragam puisi yang berkembang sekarang ini. Puisi – puisi itu yakni :
1.     Puisi Lama
Puisi lama disebut sebagai puisi terikat. Puisi lama adalah puisi yang di ciptakan pada saat sebelum pujangga baru terikat oleh ketentuan – ketentuan. Ketentuan yang disebut yakni jumlah baris dalam bait, jumlah kata dalam baris, serta jumlah suku kata ataupun rima.
1)     Pantun
Pantun adalah satu diantara puisi lama. Pantun mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a.      Satu bait terbagi dalam empat baris.
b.     Baris pertama serta baris ke-2 adalah sampiran.
c.      Satu baris terbagi dalam delapan s/d dua belas suku kata.
d.     Bersajak a – b – a – b.Baris ketiga serta baris ke empat adalah isi.
2)     Syair
3)     Syair adalah jenis puisi lama yang datang dari daerah Arab. Ciri – ciri dari syair, yakni seperti berikut :
a.      Satu baris ada delapan s/d dua belas suku kata.
b.     Satu bait terbagi dalam empat baris.
c.      Bersajak a - a - a – a
d.     Baris pertama sampai baris ke empat adalah isi
4)     Karima
Karima adalah pantun kilat. Karima mempunyai ciri –ciri seperti berikut :
1). Baris pertama adalah sampiran.
2). Baris ke-2 adalah isi.
3). Ada dua bari dalam satu bait.
4). Sajak a - a.
d. Gurindam
Gurindam adalah type puisi lama yang datang dari daerah Tamil atau India. ciri –ciri dari gurindam, yakni :
1). Baris pertama adalah sampiran.
2). Baris ke-2 adalah isi.
3). Puisi ini berisikan mengenai nasehat.
4). Mempunyai sajak a – a
5). Ada jalinan kausal pada baris satu serta baris dua.
6). Satu bait terbagi dalam dua baris.
e. Talibun
Talibun merupakan salah satu jenis puisi lama yang bentuknya mirip dengan pantun. Yang membuatnya mirip dengan pantun adalah terdapat sampiran dan isi, namun yang membedakannya adalah pada pantun jumlah baris umumnya 4 baris dan pada talibun lebih dari 4 (jumlah baris mulai dari 6 sampai 20 baris).
Talibun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). 6 baris/lebih (asalkan genap)
2). Bersajak a - b - c, a - b - c
3). Baris pertama sampai ke-3 merupakan sapiran
4). Baris ke-4 sampai ke-6 merupakan isi
f. Mantra
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaanya dalam masyarakat Melayu lada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak beterkaitan dengan adat dan kepercayaan (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib). Puisi mantra memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). Mengandung rima dan irama.
2). Mengandung kekuatan gaib.
2. Puisi Baru
Puisi baru dikenal dengan puisi moderen. Puisi ini nampak pada saat pujangga baru. Lalu dipopulerkan pada th. 1945. Ketika itu Chairil Anwar sebagai pelopor puisi baru. Lahirnya puisi moderen dilatarbelakangi oleh semangat dalam mencari kebebasan untuk bicara. Kebebasan itu tak terikat pada pola – pola estetika yang kaku ataupun patokan – patokan yang membelenggu diri seseorang penyair dalam bicara.
Puisi baru menurut bentuknya yakni :
1).Distikon yang terbagi dalam 2 baris untuk tiap-tiap satu bait serta biasanya bersajak sama.
2). Tersina yang terbagi dalam 3 baris dalam tiap-tiap satu bait.
3). Kuatrin yang terbagi dalam 4 baris dalam tiap-tiap satu bait.
4). Kwin yang terbagi dalam 5 baris dalam tiap-tiap satu bait.
5). Sekstet yang terbagi dalam 6 baris dalam tiap-tiap satu bait.
6). Septima yang terbagi dalam 7 baris dalam tiap-tiap satu bait.
7). Oktaf yang terbagi dalam 8 baris dalam tiap-tiap satu bait.
8). Soneta yang terbagi dalam 14 baris untuk tiap-tiap satu bait. Berasal dari italia.
Puisi baru menurut isinya yakni :
1). Balada, yaitu yang berisikan sebuah cerita.
2). Himne, yaitu yang berisikan mengenai ketuhanan (Tuhan).
3). Ode, yaitu yang berisikan kepahlawan.
4). Elegi, yaitu yang berisikan ratapan hati seseorang.
5). Epigram, yaitu yang berisikan ajaran hidup. 
6). Satire, yaitu yang berisikan sindiran.
7). Romance, yaitu berisikan kasih sayang.
3. Puisi Bebas
Puisi bebas adalah tipe puisi yg tidak memerhatikan ketentuan – ketentuan yang ada pada puisi. Puisi bebas tak akan mengutamakan pada pemakaian kata yang indah serta tak efisien.
Pengarang diijinkan untuk lebih ekspresif. Lewat cara memakai pilihan kata yang mempunyai arti. Puisi bebas tak mempunyai ketentuan dalam sajak yang disusun. Pengarang bebas pilih kata sesuai dengan kebutuhannya.
4.  Puisi Kontemporen
Puisi kontemporen adalah jenis puisi yang lahir paling akhir pada masa tahun 1970.an.
Ciri-ciri puisi kontemporen :
1). Penulisan bait, baris dan kata menyimpang penulisan puisi pada umumnya.
2). Terjadi kemacetan bunyi bahkan tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa tanda baca yang disejajarkan.
3). Mengulang kata dan mengulang frasa yang sama.
4). Kadang-kadang mencampur adukkan bahasa baku dan bahasa asing.
5). Sangat memperhatikan kemerduan bunyi.
Unsur-unsur yang menontol :
- Tipografi
- Enjambemen (sambung menyambung larik puisi)
- Parodi/kelakar (tidak sungguh-sungguh)
- unsur bunyi
Macam-macam puisi kontemporen :
A. Menurut bentuknya :
1). Puisi tanpa kata
2). Puisi mini kata
3). Kredo puisi (puisi mantra)
4). Tipografi
5). Puisi mbeling (lugu/awam)
6). Puisi konkrit
B. Menurut coraknya :
1). Puisi Naratif
2). Puisi Deskriptif
3). Puisi Dramatik
4). Puisi Humor
5). Puisi Lirik
C. Menurut penafsirannya :
1). Puisi Diafam (mudah ditafsirkan maknanya)
2). Puisi Prismatia (menimbulkan banyak penafsiran/ambigu)
3). Puisi Gelap (susah/sulit ditafsirkan)
4). Puisi abstrak (puisi yang maknanya tersembunyi dibalik kata-kata)

Penjelasa Tentang Cerita Pendek(Cerpen)

Pengertian Cerita Pendek (Cerpen)

Cerita Pendek (Cepen) adalah cerita yang mengisahkan sebagian kehidupan manusia yang luar biasa yang tokohnya tidak mengalami perubahan nasib.

Ciri-Ciri Cerpen :
1). Alur tunggal
2). Konflik tunggal
3). ±1000 kata/3 halaman
4). Tifak mengalami perubahan nasib tokoh
5). Berpusat terhadap satu tokoh
6). Cerita singkat
7). Perwatakannya sekilas
8). Terdapat satu kejadian atau peristiwa
9). Membutuhkan waktu relatif singkat untuk menyelesaikan bacanya

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema-tema pada umumnya yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) dan tidak langsung, dimana si pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri (tersirat).

2. Alur (Plot)

Jalan dari cerita sebuah karya sastra. Secara garis besarnya urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara antara lain: perkenalan > mucul konflik atau permasalahan > peningkatan konflik – puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian.

3. Latar (Setting)

Kalau setting sangat berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita tersebut.

4. Tokoh (pelaku)

Yaitu pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai watak , sikap, sifat dan juga kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau protagonis) dan tokoh figuran  (tokoh pendukung untuk cerita).

5. Penokohan (Perwatakan)

Pemberian sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat yang telah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta pandangan tokoh terhadap sesuatu. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah metode penokohan yang memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misalnya seperti: penakut, sombong, pemalu, pemarah, keras kepala, dll.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan secara tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui: Penggambaran fisik (Misalnya berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit, dll), penggambaran melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain, Teknik reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pendapat, sikap, dsb).

6. Sudut Pandang (Point Of View)

Adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya yaitu sudut pandang orang pertama (gaya bahasa dengan sudut pandang  “aku”), sudut pandang peninjau (orang ke-3), dan sudut pandang campuran. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang. Secara umum, sudut pandang atau kata ganti orang dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Kata ganti orang pertama (orang yang berbicara):

Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “aku , saya” dll.Jamak, yaitu ditandai oleh “kata kami dan kita”.

2. Kata ganti orang kedua (orang yang dibicarakan)

Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “kamu, engkau, saudara, ada, bapak,” dll.Jamak, yaitu ditandai oleh kata “kalian”.

3. Kata ganti orang ketiga (orang yang dibicarakan)

Tunggal, yaitu ditandai oleh kata “Ia, dia, beliau,” dll.Jamak, taitu ditandai oleh kata “mereka”.

7. Amanat (Pesan)

Yaitu amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan sebagainya.

D. Unsur ekstrinsik cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk yang terdapat di luar cerpen itu sendiri(unsur yang berada di luar karya sastra). Unsur-unsur ekstrinsik dari cerpen tidak bisa terlepas dari keadaan masyarakat saat diman cerpen itu dibuat oleh si penulis. Unsur ini sangat memiliki banyak pengaruh pada penyajian amanat maupun latar belakang dari cerpen itu sendiri. Dibawah ini akan unsur ekstrinsik dari cerpen diantaranya:

1. Latar Belakang Masyarakat

Yaitu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat sangat lah berpengaruh besar terhadap terbentuknya sebuah cerita khususnya cerpen. Pemahaman itu bisa berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik negara, kondisi sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi masyarakat.

2. Latar Belakanag Pengarang

Ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya. Latar belakang pengarang biasanya terdiri dari:

Biografi, Ini berisikan mengenai riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.Kondisi psikologis, ini berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis cerita atau cerpen.Aliran Sastra, seorang penulis pastinya akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangatlah berpengaruh pada gaya penulisan yang dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.

Penjelasan Tentang Drama

Pengertian Drama

Drama adalah sebuah cerita pengalaman hidup seseorang yang ditampilkan di atas panggung.

Ciri-ciri Drama :
1). Berbentuk Dialog
2). Dipentaskan di atas panggung
3). Dihadapan penonton
4). Berupa penggalan hidup
5). Ada pelaku(tokoh)

Macam-Macam Drama
1. Komedi
Drama komedi adalah drama yang dominannya berisi lelucon.

2. Musikal
Drama musikal adalah drama yang ceritanya dipandu dengan musik sebagai pelengkap.

3. Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang berisikan tragedi terjadinya sesuatu.

4. Kolosal
Drama kolosan adalah drama yang berisi tentang sebuah kehidupan di kerajaan.

5. Tragedi Komedi
Drama Tragedi Komedi adalah drama yang berisikan perpaduan antara cerita tragedi dengan komedi.

6. Borjuis
Drama Borjuis adalah drama yang berisikan kehidupan tokoh kalangan atas seperti orang kaya.

7. Domestik
Drama Domestik adalah drama yang berisikan kehidupan tokoh kalangan biasa.

8. Rumah tangga
Drama Rumah tangga adalah drama yang berisikan kehidupan dalam keluarga.

9. Absurd
Drama Absurd adalah drama yang menyimpang dari aturan drama.

10. Remaja
Drama remaja adalah drama yang bercerita tentang kehidupan remaja dalam sehari.

11. Tendens
Drama Tendens adalah drama tentang kehidupan sosial dalam bermasyarakat.

12. Liris
Drama Liris adalah drama yang bercerita seperti dalam membaca puisi.

13. Satire
Drama Satire adalah drama yang berisikan sindiran terhadap seseorang.

14. Opera
Drama Opera adalah drama yang ceritanya mengikuti alur sebuah lagu/musik.

15. Sendratari
Drama Sendratari adalah drama yang berbentuk seperti musik dan tari.

16. Tablo
Drama Tablo adalah drama yang bertentuk kata-kata saja.

17. Drama Tradisional
Drama Tradisional adalah drama yang pementasaannya dengan cara tradisional. Seperti Kethoprak (Jateng), Landak (Jatim), dan Lenong(Melayu).

18. Heroik
Drama Heroik adalah drama yang berceritakan kepahlawanan.

19. Pantonim
Drama Pantonim adalah drama yang pementasannya menggunakan bahasa isarat.

Unsur-Unsur Drama
1). Alur
Yaitu berisikan pengenalan tokoh, konflik, klimaks, antiklimaks, penyelesaian.

2). Tokoh
Tokoh dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Protagonis adalah tokoh yang bersifat baik.
b. Antagonis adalah tokoh yang bersifat jahat.
c. Tritagonis adalah tokoh penengah atau tokoh pelengkap dalam sebuah drama.

Watak tokoh digambarkan menjadi 3 dimensi :
1. Fisiologis(fisik) : jenis kelamin, umur, ciri fisik dll.
Contoh : bertato menandakan orang yang berwatak premanisme.

2. Psikologis(psikis) : mental, watak, kepandaian, keterampilan dll.
Contoh : orang pandai menandakan orang yang rajin dalam melakukan sesuatu.

3. Sosiologi(sosial) : jabatan, pekerjaan, agama, status sosial, idiologi dll.
Contoh : pekerja keras menandakan orang yang giat melakukan sesuatu.

3). Latar(setting)
Latar dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Tempat yaitu tempat terjadinya peristiwa dalam drama.
b. Waktu yaitu waktu terjadinya perisriwa dalam drama.
c. Susasana yaitu suasana yang terjadi dalam drama.

4). Amanat
Yaitu pesan yang didapatkan dalam sebuah drama.

Jumat, 27 Januari 2017

Kisi-kisi USBN SMA 2017

Kisi-kisi USBN SMA 2017 :

Program IPA :
1. Kisi-kisi USBN Kimia (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/lewtcxeidybr

2. Kisi-kisi USBN Kimia (Kurikulum 2013) :
Link download :
http://uppit.com/7jkylz0lvx1z

3. Kisi-kisi USBN Fisika (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/hh0amzu0rpgt

4. Kisi-kisi USBN Fisika (Kurikulum 2013) :
Link download :
http://uppit.com/bie1syxytx07

5. Kisi-kisi USBN Biologi (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/dp13bg0bkrlk

6. Kisi-kisi USBN Biologi (Kurikulum 2013) :
Link download :
http://uppit.com/oka7np13ibok

Program IPS :
1. Kisi-kisi USBN Sosiologi (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/jiqcq7mgxdbu

2. Kisi-kisi USBN Sosiologi (Kurikulum 2013) :
Link download :
http://uppit.com/4idb2trhkats

3. Kisi-kisi USBN Geografi(KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/rpgi3jeg6xj4

4. Kisi-kisi USBN Geografi (Kurikulum 2013) :
Link download :
http://uppit.com/0b9gu2p2jhmw

5. Kisi-kisi USBN Ekonomi (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/u5ghzak90ftf

4. Kisi-kisi USBN Ekonomi (Kurikulum 2013) :
(Belum tersedia)
Program Bahasa :
1. Kisi-kisi USBN Bahasa Prancis (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/itwaq9gfm3g8

2. Kisi-kisi USBN Sastra Indonesia (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/ov9prg8amtp9

3. Kisi-kisi USBN Antropologi (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/k8uo58ujv5jw

Mapel lain-lain :
1. Kisi-kisi USBN Bahasa Jepang (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/7abt66x7rw42

2. Kisi-kisi USBN Bahasa Mandarin (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/1mfpesnka04i

3. Kisi-kisi USBN Bahasa Arab (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/43nrmseckcl7

4. Kisi-kisi USBN Bahasa Jerman (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/5pqlrzdug1wq

5. Kisi-kisi USBN Fikih (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/ig0iw0hlz4cm

Mapel USBN Umum :
1. Kisi-kisi USBN Pnd. Agama Islam (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/lyahtowdsh2c

2. Kisi-kisi USBN PKN (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/1s1r17cej22v

3. Kisi-kisi USBN Sejarah (KTSP) :
Link download :
http://uppit.com/z35duo98h8s4

Cara download :
1. Coppy dan paste link tersebut di Url.
2. Ikuti petunjuk.
3. Klik download.

Kisi-kisi UNBK(CBT) SMA berbagai program tahun 2017

Kisi-kisi Ujian Nasional Berbasis Komputer(UNBK) dari berbagai program kelas. Silahkan dibuka. 😊
Link download :
http://uppit.com/2yn0jyhm346f

Cara download :
1. Coppy dan paste link tersebut di Url.
2. Ikuti petunjuk.
3. Klik download.

Maksud Konflik Agama

Konflik Agama Di Indonesia

KONFLIK AGAMA

   1. Pengertian Konflik Agama
  a. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
  b. Pengertian Agama
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti suatu sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan (Dewa dsb) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai-nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Jadi, konflik agama dapat diartikan sebagai berikut :

Konflik agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antar sesama agama itu sendiri, maupun antar agama satu dengan agama lainnya.
  2. Contoh Konflik Agama
Contoh konflik
a. Tahun 1996, 5 gereja dibakar oleh 10,000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman.
b. Adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa ditebak, akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut oleh masyarakat sekitar secara anarkis.
c. Perbedaan pendapat antar kelompok – kelompok Islam seperti FPI (Front Pembela Islam) dan Muhammadiyah.
d. Perbedaan penetapan tanggal hari Idul Fitri, karena perbedaan cara pandang masing – masing umat.
  3. Penyebab Konflik Agama
Sepanjang sejarah agama dapat memberi sumbangsih positif bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antar anggota masyarakat. Namun sisi yang lain, agama juga dapat sebagai pemicu konflik antar masyarakat beragama. Ini adalah sisi negatif dari agama dalam mempengaruhi masyarakat Dan hal ini telah terjadi di beberapa tempat di Indonesia.
Pada bagian ini akan diuraikan sebab terjadinya konflik antar masyarakat beragama khususnya yang terjadi di Indonesia dalam perspektif sosiologi agama.
Hendropuspito mengemukakan bahwa paling tidak ada empat hal pokok sebagai sumber konflik sosial yang bersumber dari agama.
Dengan menggunakan kerangka teori Hendropuspito, penulis ingin menyoroti konflik antar kelompok masyarakat Islam - Kristen di Indonesia, dibagi dalam empat hal, yaitu:
A. Perbedaan Doktrin dan Sikap Mental
Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing menyadari bahwa justru perbedaan doktrin itulah yang menjadi penyebab dari benturan itu.
Entah sadar atau tidak, setiap pihak mempunyai gambaran tentang ajaran agamanya, membandingkan dengan ajaran agama lawan, memberikan penilaian atas agama sendiri dan agama lawannya. Dalam skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai tertinggi selalu diberikan kepada agamanya sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai menurut patokan itu.
Agama Islam dan Kristen di Indonesia, merupakan agama samawi (revealed religion), yang meyakini terbentuk dari wahyu Ilahi Karena itu memiliki rasa superior, sebagai agama yang berasal dari Tuhan.
Di beberapa tempat terjadinya kerusuhan kelompok masyarakat Islam dari aliran sunni atau santri. Bagi golongan sunni, memandang Islam dalam keterkaitan dengan keanggotaan dalam umat, dengan demikian Islam adalah juga hukum dan politik di samping agama. Islam sebagai hubungan pribadi lebih dalam artian pemberlakuan hukum dan oleh sebab itu hubungan pribadi itu tidak boleh mengurangi solidaritas umat, sebagai masyarakat terbaik di hadapan Allah. Dan mereka masih berpikir tentang pembentukan negara dan masyarakat Islam di Indonesia. Kelompok ini begitu agresif, kurang toleran dan terkadang fanatik dan malah menganut garis keras.
Karena itu, faktor perbedaan doktrin dan sikap mental dan kelompok masyarakat Islam dan Kristen punya andil sebagai pemicu konflik.
B. Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama
Tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan ras dan agama memperlebar jurang permusuhan antar bangsa. Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antar kelompok dalam masyarakat.
Contoh di wilayah Indonesia, antara Suku Aceh dan Suku Batak di Sumatera Utara. Suku Aceh yang beragama Islam dan Suku Batak yang beragama Kristen; kedua suku itu hampir selalu hidup dalam ketegangan, bahkan dalam konflik fisik (sering terjadi), yang merugikan ketentraman dan keamanan.
Di beberapa tempat yang terjadi kerusuhan seperti: Situbondo, Tasikmalaya, dan Rengasdengklok, massa yang mengamuk adalah penduduk setempat dari Suku Madura di Jawa Timur, dan Suku Sunda di Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi korban keganasan massa adalah kelompok pendatang yang umumnya dari Suku non Jawa dan dari Suku Tionghoa. Jadi, nampaknya perbedaan suku dan ras disertai perbedaan agama ikut memicu terjadinya konflik.
C. Perbedaan Tingkat Kebudayaan
Agama sebagai bagian dari budaya bangsa manusia. Kenyataan membuktikan perbedaan budaya berbagai bangsa di dunia tidak sama. Secara sederhana dapat dibedakan dua kategori budaya dalam masyarakat, yakni budaya tradisional dan budaya modern.
Tempat-tempat terjadinya konflik antar kelompok masyarakat agama Islam - Kristen beberapa waktu yang lalu, nampak perbedaan antara dua kelompok yang konflik itu. Kelompok masyarakat setempat memiliki budaya yang sederhana atau tradisional: sedangkan kaum pendatang memiliki budaya yang lebih maju atau modern. Karena itu bentuk rumah gereja lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
Perbedaan budaya dalam kelompok masyarakat yang berbeda agama di suatu tempat atau daerah ternyata sebagai faktor pendorong yang ikut mempengaruhi terciptanya konflik antar kelompok agama di Indonesia.
D. Masalah Mayoritas da Minoritas Golongan Agama
Fenomena konflik sosial mempunyai aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat agama pluralitas penyebab terdekat adalah masalah mayoritas dan minoritas golongan agama.
Di berbagai tempat terjadinya konflik, massa yang mengamuk adalah beragama Islam sebagai kelompok mayoritas; sedangkan kelompok yang ditekan dan mengalami kerugian fisik dan mental adalah orang Kristen yang minoritas di Indonesia. Sehingga nampak kelompok Islam yang mayoritas merasa berkuasa atas daerah yang didiami lebih dari kelompok minoritas yakni orang Kristen. Karena itu, di beberapa tempat orang Kristen sebagai kelompok minoritas sering mengalami kerugian fisik, seperti: pengrusakan dan pembakaran gedung-gedung ibadat.
Terjadinya konflik tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Karena tidak adanya keampuhan Pancasila dan UUD 45 yang selama ini menjadi pedoman bangsa dan negara kita mulai digoyang dengan adanya amandemen UUD 45 dan upaya merubah ideologi negara kita ke ideologi agama tertentu.
2. Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama.
3. Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
Setelah melakukan penelitian dan diskusi lintas agama di Indonesia selama bertahun-tahun, bagi Associated Professor yang merupakan alumni UKSW ini, konflik agama di Indonesia disebabkan oleh; pertama, meningkatnya konservatisme dan fundamentalisme agama. Kedua, keyakinan bahwa hanya ada satu intepretasi dan kebenaran yang absolute. Ketiga, ketidakdewasaan umat beragama. Keempat, kurangnya dialog antaragama. Kelima, kurangnya ruang public dimana orang-orang yang berbeda agama dapat bertemu. Keenam, kehausan akan kekuasaan. Ketujuh, ketidakterpisahan antara agama dan Negara. Kedelapan, ketiadaan kebebasan beragama. Kesembilan, kekerasan agama tidak pernah diadili. Kesepuluh, kemiskinan dan ketidakadilan. Kesebelas, hukum agama lebih diutamakan ketimbang akhlak orang beragama.
4. Penanggulangan Konflik Agama
Agama sebuah keyakinan. Bukan barang mainan. Setiap orang bersedia melakukan apa saja, demi keyakinan agama. Inilah yang harus diperhatikan oleh semua golongan, agar tidak bertindak sewenang-wenang. Karena hanya akan menyulut perang antara agama.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani konflik antar agama :
· Dalam menangani konflik antaragama, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah saling mentautkan hati di antara umat beragama, mempererat persahabatan dengan saling mengenal lebih jauh, serta menumbuhkan kembali kesadaran bahwa setiap agama membawa misi kedamaian.
· Tidak memperkenankan pengelompokan domisili dari kelompok yang sama didaerah atau wilayah yang sama secara eksklusif. Jadi tempat tinggal/domisili atau perkampungan sebaiknya mixed, atau campuran dan tidak mengelompok berdasarkan suku (etnis), agama, atau status sosial ekonomi tertentu.
· Masyarakat pendatang dan masyarakat atau penduduk asli juga harus berbaur
atau membaur atau dibaurkan.
· Segala macam bentuk ketidakadilan struktural agama harus dihilangkan atau
dibuat seminim mungkin.
· Kesenjangan sosial dalam hal agama harus dibuat seminim mungkin, dan sedapat – dapatnya dihapuskan sama sekali.
· Perlu dikembangkan adanya identitas bersama (common identity) misalnya kebangsaan (nasionalisme-Indonesia) agar masyarakat menyadari pentingnya persatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Perlu dicari tokoh masyarakat yang dipercaya dan/ atau dihormati oleh pihak-pihak yang berkonflik, untuk berusaha menghentikan konflik (conflict intervention), melalui lobi-lobi, negosiasi, diplomasi. Hal ini merupakanusaha peace making.
Dalam usaha untuk mengembangkan adanya perdamaian yang lestari, atau adanya rekonsiliasi, maka metode yang dipakai oleh pihak ketiga sebaiknya adalah mediasi dan bukan arbitrase. Dalam arbitrase, pihak ketiga (pendamai) yang dipercaya oleh pihak-pihak yang bertentangan/berkonflik itu, setelah mendengarkan masing-masing pihak mengemukakan masalahnya, maka si arbitrator “mengambil keputusan dan memberikan solusi atau penyelesaiannya, yang “harus” ditaati oleh semua pihak yang berkonflik.
Penyelesaian konflik melalui jalan arbitrase mungkin dapat lebih cepat diusahakan, namun biasanya tidak lestari. Apalagi kalau ada pihak yang merasa dirugikan, dikalahkan atau merasa bahwa kepentingannya belum diindahkan.
Sebaliknya, mediasi adalah suatu cara intervensi dalam konflik, di mana mediator (fasilitator) dalam konflik ini juga harus mendapat kepercayaan dari pihak yang berkonflik. Tugas mediator adalah memfasilitasi adanya dialog antara pihak yang berkonflik, sehingga semuanya dapat saling memahami posisi maupun kepentingan dan kebutuhan masing-masing, dan dapat memperhatikan kepentingan bersama.
Jalan keluar atau penyelesaian konflik harus diusulkan oleh atau dari pihak-pihak yang berkonflik. Mediator sama sekali tidak boleh mengusulkan atau memberi jalan keluar/penyelesaian, namun dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk dapat mengusulkan atau menemukan jalan penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak. Mediator tidak boleh memihak, harus “impartial”, tidak bias, dsb.
Mediator harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan stakeholders, yaitu mereka yang tidak terlibat secara langsung dalam konflik, tetapi juga mempunyai kepentingan-kepentingan dalam atau atas penyelesaian konflik itu. Kalau stakeholders belum diperhatikan kepentingannya atau kebutuhannya, maka konflik akan dapat terjadi lagi, dan akan meluas serta menjadi lebih kompleks dan dapat berlangsung dengan berkepanjangan.
Mengembangkan kegiatan pendamaian itu tidak mudah. Ada beberapa tahapan atau perkembangan yang dapat kita amati yaitu:
a. Peace making (conflict resolution) yaitu memfokuskan pada penyelesaian masalah – masalahnya (isunya: persoalan tanah, adat, harga diri, dsb.) dengan pertama-tama menghentikan kekerasan, bentrok fisik, dll. Waktu yang diperlukan biasanya cukup singkat, antara 1-4 minggu.
b. Peace keeping (conflict management) yaitu menjaga keberlangsungan perdamaian yang telah dicapai dan memfokuskan penyelesaian selanjutnya pada pengembangan/atau pemulihan hubungan (relationship) yang baik antara warga masyarakat yang berkonflik. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup panjang, sehingga dapat memakan waktu antara 1-5 tahun.
c. Peace building (conflict transformation). Dalam usaha peace building ini yang menjadi fokus untuk diselesaikan atau diperhatikan adalah perubahan struktur dalam masyarakat yang menimbulkan ketidak-adilan, kecemburuan, kesenjangan, kemiskinan, dsb. Waktu yang diperlukan pun lebih panjang lagi, sekitar 5-15 tahun.
Konflik antarumat beragama itu di Indonesia akhir-akhir ini rupa-rupanya sengaja dibuat atau direkayasa oleh kelompok tertentu atau kekuatan tertentu untuk menjadikan masyarakat tidak stabil. Ketidakstabilan masyarakat ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politis maupun ekonomis, oleh berbagai pihak. Hal ini sangat berbahaya, karena konflik horizontal dapat dimanipulasi menjadi konflik vertikal, sehingga menimbulkan bahaya separatisme dan disintegrasi nasional atau disintegrasi bangsa.
Untuk menghadapi masalah-masalah konflik dengan kekerasan yang melibatkan umat berbagai agama dalam suatu masyarakat, diperlukan sikap terbuka dari semua pihak, dan kemampuan untuk memahami dan mencermati serta menganalisa sumber-sumber konflik. Demikian juga diperlukan adanya saling pengertian dan pemahaman kepentingan masing-masing pihak, agar dapat mengembangkan dan melihat kepentingan bersama yang lebih baik sebagai prioritas, lebih daripada kepentingan masing-masing pihak yang mungkin bertentangan.